Sistem Informasi Akuntansi Beban Pajak menggunkan Metode Gross-Up
Pada PT. Mandiri Jaya Medan
Shinta Wirana, Mas
Ayoe Elhias Nst, Lili
Tanti
Universitas Potensi Utama
Universitas
Potensi Utama, Jl.K.L Yos Sudarso Km.6,5 No.3A Tanjung Mulia Medan
Email : shinta.wirana.sw@gmail.com
Abstract— Gross-Up
method is a method in which the company's tax cuts provide tax allowances which
amount equal to the amount of tax withheld from employees. Basically the
purpose of calculating the Gross-Up method only to equalize the amount of taxes
paid by the amount of the tax benefits provided by the company to its
employees. Based on the research the author, in Medan Jaya PT.MANDIRI corporate
tax burden is still processed semi computerized making it difficult to
determine the amount of the tax burden generated by the company each month. The
report on the cost of the tax burden on an institution is very important
because with the tax expense report, the agency can determine whether the
company's financial decline or rise every month. Given that the tax burden is
one of the objectives the establishment of an institution, the authors are
interested in making a siatem that can facilitate the administrators to
determine the amount of the resulting tax burden this agency. Thus the system
will automatically process and the accumulated amount of the tax burden
resulting tax expense reports per month or per day as diingikan by this agency.
PT. Medan Jaya Mandiri is a company engaged in food distributors. Every
transaction data into the company's coffers are still processed using a
computerized system that is with Microsoft Excel This makes the company less
able to work more effectively and efficiently so as to interfere with the work
process and results in the process of preparing the report so late. In order to
overcome this common problem, the authors designed a treatment system based on
the tax burden of accounting by using Microsoft Visual Basic 2010 and the
database used is Microsoft Sql Server 2008. With the design of this system, the
head of the company can receive tax burden data report more accurate and
timely. In addition to this system also helps administrators work much more effectively
and efficiently
Keywords: Gross-Up, SQL Server 2008, the
Tax Burden, Microsoft Visual
Basic 2010.
Abstrak— Metode
Gross-Up merupakan metode pemotongan pajak dimana perusahaan memberikan
tunjangan pajak yang jumlahnya sama besar dengan jumlah pajak yang dipotong
dari karyawan. Pada dasarnya tujuan perhitungan dengan Metode Gross-Up hanya
untuk menyamakan jumlah pajak yang dibayar dengan jumlah tunjangan pajak yang
diberikan perusahaan terhadap karyawannya. Berdasarkan penelitian penulis, pada PT.Mandiri
Jaya Medan beban pajak perusahaan masih diolah
secara
semi komputerisasi sehingga sulit untuk mengetahui jumlah beban
pajak yang dihasilkan oleh perusahaan ini setiap bulannya.
Laporan mengenai biaya
beban pajak pada suatu instansi amat penting
karena dengan adanya laporan beban pajak, instansi
tersebut dapat mengetahui apakah keuangan perusahaannya menurun
atau naik setiap bulannya. Mengingat bahwa beban pajak merupakan salah satu tujuan didirikannya sebuah instansi maka penulis tertarik membuat sebuah siatem yang dapat memudahkan admin
untuk mengetahui jumlah beban pajak yang
dihasilkan instansi ini. Dengan
demikian sistem secara otomatis akan mengolah dan mengakumulasikan jumlah beban
pajak sehingga
menghasilkan laporan beban pajak setiap bulannya atau perharinya seperti
yang diingikan oleh instansi ini. PT. Mandiri Jaya Medan adalah perusahaan yang bergerak dibidang distributor makanan. Setiap data
transaksi yang
masuk ke kas perusahaan masih diolah menggunakan sistem komputerisasi yaitu
dengan Microsoft Excel Hal ini membuat pihak perusahaan kurang dapat bekerja
lebih efektif dan efesien sehingga dapat mengganggu proses kerja dan
mengakibatkan proses penyusunan laporan jadi terlambat. Untuk dapat mengatasi
masalah yang sering terjadi ini, penulis merancang suatu sistem pengolahan beban
pajak
berbasis akuntansi dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 2010 dan database
yang digunakan adalah Microsoft Sql Server 2008. Dengan adanya rancangan sistem
ini, pihak pimpinan perusahaan dapat menerima laporan data beban
pajak
yang lebih akurat dan tepat waktu. Selain itu dengan adanya sistem ini juga
membantu kerja admin jauh lebih efektif dan efisien.
Kata Kunci : Gross-Up, SQL Server 2008, Beban Pajak, Microsoft
Visual Basic 2010.
1. Pendahuluan
Berhasilnya penerapan sistem
informasi akuntansi dalam perusahaan ditentukan antara lain oleh faktor-faktor
sebagai berikut, pertama
tersedianya karyawan yang
akan mengoperasikan sistem
kebutuhan karyawan harus diselaraskan dengan sistem akuntansi yang akan
diterapakan, misalnya tenaga karyawan
yang akan melaksanakan
sistem, kedua kualifikasi
karyawan yang akan mengoperasikan sistem,
ketiga penerapan SIA
yang mempergunakan komputer memerlukan tenaga karyawan yang
mempunyai pengetahuan komputer baik hardware
maupun software, kualifikasi karyawan
ini penting untuk
mendukung terlaksananya sistem
informasi akuntansi berkomputer, keempat kemampuan karyawan yang akan
mengoperasikannya, kelima kemauan unuk
melaksanakan sistem agar SIA dapat
dilaksanakan dan diterapkan dengan baik maka sistem tersebut harus dapat
diterima oleh para pelaksana sistem dan sesuai dengan tujuan yang hendak
dicapai oleh perusahaan,
keenam keengganan atau
penolakan atas penerapan sistem akan
mengganggu kegiatan operasional
perusahaan, sehingga tujuan
atau sasaran perusahaan tidak
akan tercapai.
Metode Gross-Up
merupakan metode pemotongan pajak dimana perusahaan memberikan tunjangan pajak
yang jumlahnya sama besar dengan jumlah pajak yang dipotong dari karyawan. Pada
dasarnya tujuan perhitungan dengan Metode Gross-Up
hanya untuk menyamakan jumlah pajak yang dibayar dengan jumlah tunjangan pajak
yang diberikan perusahaan terhadap karyawannya.
Pajak penghasilan dalam laporan keuangan, terutama
laba rugi yang dimana oleh pihak perusahaan berusaha untuk ditekan
serendah-rendahnya agar menghasilkan keuntungan (laba) yang maksimal. Hal ini
tentunya dilakukan dengan cara yang legal guna menghindari adanya pemikiran
bahwa perusahaan berusaha untuk menggelapkan laporan perpajakkan. Dalam hal ini
penulis ingin membuat Sistem Informasi Akuntansi Beban Pajak Dengan Metode Groos-Up Pada PT. Mandiri Jaya Medan
menjadi terkomputerisasi sehingga nantinya dapat digunakan untuk memajukan
perusahaan tersebut. Adapun aplikasi yang penulis buat nantinya menggunakan
pemograman Microsoft Visual Studio 2010 dan
SQL Server sebagai Database.
Adapun
judul yang penulis ajukan dalam Karya Ilmiah ini adalah “Sistem Informasi Akuntansi Beban Pajak Dengan Metode Gross-Up Pada PT. Mandiri Jaya Medan”
2.
Metode
Penelitian
Dalam penelitian penulis mengumpulkan data dengan
studi observasi dan studi literatur. Observasi mengamati langsung kesekolah dan
literatur mengumpulkan beberapa informasi berdasarkan literatur dari buku –
buku atau pun jurnal mengenai perancangan sistem pendukung keputusan.
2.1. Konsep Dasar Informasi
Sistem informasi dalam organisasi dapat dikatakan
sebagai sistem yang menyediakan informasi bagi semua tingkatan dalam organisasi
tersebut kapan saja diperlukan. Sistem ini menyimpan, mengambil, mengubah,
mengolah dan mengkomunikasikan informasi yang diterima dengan menggunakan
sistem informasi atau peralatan sistem lainnya. Sistem informasi akan bekerja
pada fungsi-fungsi organisasi sesuai dengan derajat kebutuhan informasi pada
tingkatan manajemen dalam organisasi. Karakteristik dan tipe-tipe informasi akan
terkait dengan kebutuhan informasi pada tingkatan-tingkatan manajemen dalam organisasi. Sistem
informasi berfungsi mentransformasikan data menjadi informasi yang bernilai
bagi tiap tingkatan manajemen.
2.2.
Sistem
Informasi Akuntansi
Sistem informasi akuntansi merupakan sebuah sistem
informasi yang mengubah data transaksi bisnis menjadi informasi keuangan yang
berguna bagi pemakainya. Tujuan dari Sistem informasi akuntansi adalah :
a.
Mendukung
operasi sehari-hari.
b.
Mendukung
pengambilan keputusan manajemen.
c.
Memenuhi
kewajiban yang berhubungan dengan pertanggungjawaban.
Komponen
– Komponen yang terdapat dalam Sistem Informasi Akuntansi adalah sebagai
berikut :
a.
Orang
– orang yang mengoperasikan sistem tersebut.
b.
Prosedur
– prosedur, baik manual maupun terotomatisasi, yang dilibatkan dalam
pengumpulan, pemrosesan dan penyimpanan data aktivitas – aktivitas organisasi.
c.
Data
tentang proses – proses bisnis.
d.
Software
yang dipakai untuk memproses data organisasi.
e.
Instruktur
teknologi informasi.
Aktivitas
utama dalam Sistem Informasi Akuntansi adalah :
a.
Inbound Logistic : penerimaan,
penyimpanan dan distribusi bahan – bahan masukan.
b.
Operasi
: aktivitas untuk mengubah masukan menjadi barang atau jasa.
c.
Outbond Logistic : distribusi produk ke
pelanggan.
d.
Pemasaran
dan Penjualan.
e.
Pelayanan
: Dukungan purna jual dan maintenance.
2.3 Metode Gross-Up
Metode Gross-Up
merupakan metode pemotongan pajak dimana perusahaan memberikan tunjangan pajak
yang jumlahnya sama besar dengan jumlah pajak yang dipotong dari karyawan. Pada
dasarnya tujuan perhitungan dengan Metode Gross-Up
hanya untuk menyamakan jumlah pajak yang dibayar dengan jumlah tunjangan pajak
yang diberikan perusahaan terhadap karyawannya.
Metode gross-up memberikan tunjangan pajak sebesar
pajak penghasilan yang dipotong atas gaji karyawan. Untuk menentukan besarnya
tunjangan ada formula rumus yang digunakan agar tetap sesuai yang dimaksud dalam aturan perpajakan yang
berlaku. Oleh karen
itu, dasar perhitungan
rumus metode gross-up adalah
penghasilan kena pajak (PKP) sebelum ada tunjangan.
2.4. Perancangan Sistem
Dalam
proses ini kita berkonsentrasi pada perancangan desain perangkat lunak, yang
meliputi tahap desain data input dan data output, desain proses, dan desain
antarmuka.
2.5. Rancangan Data
Dalam proses ini kita perlu untuk
menentukan bagaimana format data yang akan digunakan dalam proses perancangan dan pembuatan perangkat lunak sistem informasi sistem pendukung keputusan. Data yang
dimaksud merupakan data yang akan digunakan dalam proses input sistem informasi dan data hasil keluaran dari sistem
informasi ini.
2.6.Analisa Input
Sistem membutuhkan input, proses dan
output. Masukkan sistem (Input)
adalah merupakan data yang dimasukkan ke dalam sistem untuk diproses dan
menghasilkan output. Pada sistem sebelumnya, tidak ada yang menjadi masukkan
sistem karena sistem yang digunakan adalah dengan cara manual. Biasanya para
panitia penerima beasiswa atau Admin mengandalkan data laporan yaitu data
penghasilan ortu, penghasilan, jumlah tanggungan, kepimilikan rmh.
1. Penerapan
Metode
Proses perhitungan beban pajak pada PT. Mandiri Jaya
Medan ini diterapkan menggunakan metode gross-up untuk menentukan tunjangan pajak atas
dasar penghasilan kena pajak (PKP), harus memilih lapisan mana metode gross-up digunakan:
Metode gross-up
untuk menentukan tunjangan pajak atas dasar pajak penghasilan (PPh), harus
memilih di lapisan mana metode gross-up dipakai berdasarkan besarnya
penghasilan kena pajak.
Lapisan ke-1 =
Lapisan ke-2 =
Lapisan ke-3 =
Lapisan ke-4 =
Lapisan ke-5 =
Dalam Menghitung PPh Pasal 21 tarif yang digunakan
adalah tarif progresif berdasarkan pasal 17 UU No 36 Tahun 2008 yaitu:
Gambar 1. Lapisan Penghasilan Kena Pajak
Secara matematis untuk menghitung PPh Gross Up
tersebut adalah sebagai berikut:
Lapisan
1 :
Untuk PKP 0 - 47.500.000
Tunjangan PPh = (PKP setahun - 0) x 5/95 + 0
Lapisan 2 : Untuk PKP 47.500.000 - 217.500.000
Tunjangan PPh = (PKP setahun - 0) x 5/95 + 0
Lapisan 2 : Untuk PKP 47.500.000 - 217.500.000
Tunjangan PPh = (PKP
setahun - 47.500.000) x 15/85 + 2.500.000
Lapisan 3 : Untuk PKP 217.500.000 - 405.000.000
Tunjangan PPh = (PKP setahun - 217.500.000) x 25/75 + 32.500.000
Lapisan 4 : Untuk PKP > 405.000.000
unjangan PPh = (PKP setahun - 405.000.000) x 30/70 + 95.000.000
Lapisan 3 : Untuk PKP 217.500.000 - 405.000.000
Tunjangan PPh = (PKP setahun - 217.500.000) x 25/75 + 32.500.000
Lapisan 4 : Untuk PKP > 405.000.000
unjangan PPh = (PKP setahun - 405.000.000) x 30/70 + 95.000.000
Contoh Kasusnya sebagai berikut:
Muthia Rianty berkerja sebagai dokter dengan gaji
per bulan 25 juta dengan status kawin TK/0, JKK & JKM 0,54% dari gaji
sedangkan JTH 2% dari gaji. Hitunglah berapa tunjangan pajak yang harus
diberikan per tahun jika PPh 21 dihitung berdasarkan metode gross up.
PKP
nya adalah 265.320.000 maka masuk dalam kelompok lapisan 4 Maka PPh 21
yang terhutang adalah.
Pembuktian
kebenaran
Jadi terbukti bahwa tunjangan pajak yang harus diberikan adalah sebesar Rp.48.440.000.
2.7. Activity Diagram Sistem
Berikut ini akan dijelaskan proses berbagai alir
aktivitas dalam sistem yang dirancang :
1. Activity Diagram Form Input.
Gambar 1. Activity Diagram Login
2.
Activity Diagram Form Data Karyawan
Gambar 2.
Activity
Diagram Data Karyawan
3.
Activity Diagram Form Data Info Beban
Gambar 3. Activity Diagram DataInfo Beban
4.
Activity Diagram Form Data Beban
Gambar 4.
Activity
Diagram Data Beban
5.
Activity Diagram Form Laporan beban Pajak
Gambar 5.
Activity
Diagram Laporan Beban Pajak
6.
Activity Diagram Log Out
Gambar 6.
Activity
Diagram Log Out
3. Hasil dan Pembahasan
3.1. Tampilan Menu Login
Tampilan Login merupakan tampilan yang pertama
kali muncul ketika program dijalankan.
Gambar 6. Tampilan
Menu Login
3.2. Tampilan Form Menu Utama
Form ini muncul setelah admin berhasil memasukkan
username dan password dengan benar.
Gambar 7. Tampilan
Menu Utama
3.3 Tampilan
Form Input Data Karyawan
Form ini menampilkan data karyawan yang ada, dan berfungsi
untuk menambahkan serta menghapus data karyawan.
Gambar
8.
Tampilan Form Input Karyawan
3.4.
Tampilan
Form Data Tarif
Pajak
Tampilan ini merupakan tampilan form tarif
pajak yang
berfungsi untuk menginputkan data tarif pajak.
Gambar
9.
Tampilan Form Data Tarif Pajak
3.5.
Tampilan Form Proses PPh
Tampilan
ini merupakan tampilan form proses PPh yang berfungsi untuk menentukan tarif pajak.
Gambar
10.
Tampilan Form PPh
3.6. Tampilan
Form Laporan Admin
Form ini menampilkan pilihan laporan yang akan di
cetak, ketika user menekan tombol laporan
maka program akan menampilkan laporan data admin yang memiliki hak akses.
Gambar
11.
Tampilan Form Laporan Admin
3.7.
Tampilan Form Laporan Data Karyawan
Form
ini menampilkan laporan data karyawan,
ketika user menekan tombol laporan
maka program akan menampilkan laporan data karyawan.
Gambar 12. Tampilan
Form Laporan Data Karyawan
3.8.
Tampilan Form Data Hasil
Form
ini menampilkan laporan sistem informasi akuntansi beban pajak menggunakan
metode gross-up,
ketika user menekan tombol cetak maka program akan menampilkan laporan data hasil
perhitungan beban pajak menggunakan metode gross-up.
Gambar
13.
Tampilan Form Laporan SPK
3.9.
Tampilan Form Data Tarif Pajak
Form ini menampilkan laporan sistem informasi
akuntansi beban
pajak menggunakan metode gross-up,
ketika user menekan tombol cetak maka program akan menampilkan laporan data-data
tarif pajak.
Gambar
14.
Tampilan Form Laporan SPK
3.10.Hasil
Pengujian
Pengujian
yang akan dilakukan dengan menguji sistem yang dibangun secara alpha. Pengujian Sistem Informasi
Akuntasi Beban Pajak Menggunakan Metode Gross-Up ini menggunakan
data uji berdasarkan data yang diberikan dari pimpinan perusahaan. Skenario pengujian
selengkapnya terlihat pada tabel dibawah ini
Item Uji
|
Detail Pengujian
|
Jenis Pengujian
|
Login
|
Verifikasi
Nip
|
White box
|
Verifikasi
Password
|
White box
|
|
Pengolahan
Data Karyawan
|
Tambah
Data
|
White box
|
Ubah
Data
|
White box
|
|
Hapus
Data
|
White box
|
|
Pengolahan
Data Tarif Pajak
|
Tambah
Data
|
White box
|
Ubah
Data
|
White box
|
|
Hapus
Data
|
White box
|
|
Pengolahan
Proses PPh21
|
Tambah
Data
|
White box
|
Ubah
Data
|
White box
|
|
Hapus
Data
|
White box
|
|
Keputusan
|
Proses
Data (Hitung)
|
White box
|
Simpan
|
White box
|
|
Hapus
|
White box
|
4. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Setelah menyelesaikan perancangan
Sistem Informasi Akuntansi Beban Pajak Menggunakan Metode Gross-Up, penulis
menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Sistem usulan ini mampu
menghasilkan laporan data adalah form data karyawan, form data tarif pajak,
form proses PPh21, laporan data karyawan, laporan Data Hasil, laporan tarif
pajak sesuai dengan kebutuhan PT. Mandiri Jaya Medan.
2. Hasil dari pengujian
sistem yang dilakukan menjelaskan bahwa tingkat keakuratan data laporan dari
sistem yang dirancang oleh penulis ini telah sesuai dengan teori yang ada
sebelumnya.
3. Dengan
adanya sistem yang baru maka bagian administrasi dapat menggunakan sistem ini
untuk lebih memudahkan pekerjaannya pada PT. Mandiri Jaya Medan.
4. Proses penginputan data,
pengecekan data maupun pencarian data bisa dilakukan dengan cepat dan mudah.
5. Sistem informasi
akuntansi beban pajak menggunakan metode gross-up ini dapat membantu menentukan
beban pajak pada PT. Mandiri Jaya Medan.
Saran
Untuk memperbaiki kinerja dan
sistem dalam mengatasi masalah-masalah yang ada dalam sistem ini penulis
memiliki beberapa saran antara lain :
1.
Penulis menyarankan agar perusahaan
mengembangkan sistem usulan ini sehingga peng-input-an transaksi dapat dilakukan
secara cepat dan menghasilkan laporan yang akurat pula.
2.
Sesuai dengan perkembangan teknologi,
hendaknya sistem yang penulis usulkan ini dapat lebih ditingkatkan menjadi
sistem yang lebih baik lagi, misalnya dengan membuat sistem ini menjadi sistem
yang berbasis jaringan dimana bukan hanya dapat diakses disatu Personel Computer (PC) saja.
3.
Memperbaiki sistem penyimpanan file atau
data pengolahan beban pajak agar data-data yang ada pada PT. Mandiri Jaya Medan ini dapat digunakan kembali pada saat
dibutuhkan.
4.
Menambah fasilitas keamanan data, seperti fasilitas backup data
5.
Aplikasi
masih belum bersifat client – server, sehingga hanya bisa digunakan di satu
komputer.
6.
Aplikasi
masih menggunakan user berupa admin, belum dibuat multi-user dengan level –
level tertentu.
7.
Interface
sistem yang dibangun masih tampak sederhana dapat dikembangkan lebih menarik.
DAFTAR PUSTAKA