Sistem Informasi Geografis Ragam Budaya indonesia Berbasis Web



 SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS RAGAM BUDAYA INDONESIA BERBASIS WEB

Galang Gemilang1, Lili Tanti2, Evri Ekadiansyah3
1Mahasiswa Sistem Informasi Universitas Potensi Utama
2,3Dosen Jurusan Sistem Informasi Universitas Potensi Utama
1,2,3Universitas Potensi Utama Jl. K.L. Yos Sudarso Km. 6,5 No. 3-A, Tanjung Mulia, Medan



AbstractBudaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi. Budaya berbentuk banyak unsur yang rumit, termasuk adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan dan karya seni. Budaya bersifat kompleks, abstrak dan luas. Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Di Indonesia banyak terdapat berbagai ragam kebudayaan daerah yang tercermin dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat di seluruh daerah di Indonesia. Setiap daerah memiliki ciri khas kebudayaan yang berbeda mulai dari Rumah Adat, Tarian Tradisional, Senjata Tradisional dan juga Pakaian Adat di masing-masing daerah. Namun saat ini pemahaman masyarakat tentang ragam budaya di Indonesia masih kurang. Hal ini disebabkan karena masyarakat modern sekarang tidak memiliki sedikit waktu untuk memahami kebudayaan Indonesia dengan cara membaca buku. Waktu yang dimiliki oleh masyarakat telah habis hanya untuk menggunakan gadget mereka masing-masing. Mereka hanya mengikuti perkembangan teknologi bukannya perkembangan ragam budaya Indonesia. Hal tersebut yang menyebabkan buku-buku yang membahas ragam kebudayaan di Indonesia tidak laku terjual karena minat baca masyarakat tentang kebudayaan Indonesia masih sangat kurang. Untuk itu diperlukan suatu sistem informasi geografis yang dapat memberikan informasi mengenai lokasi ragam budaya serta informasi lain mengenai kebudayaan Indonesia.
Kata kunci : Sistem Informasi Geografis, Ragam Budaya, Indonesia.

Abstract Culture is one of the developing ways life, and being owned together by a group of people, and inheritanced from the generation. Culture consists of a lot of complicated elements, including customs, languages, furnitures, clothes, buildings and arts. Culture is complex, abstract and large. Cultural has a close of relationship with the people. Everything that is found in people is determined by the cultural which is owned by people themselves. In Indonesia it is found many various of territorial culturals that is reflected in various people life aspects in all territories in Indonesia. Every territory has a different cultural characteristic start from traditional houses, traditional dances, traditional weapons and also traditional clothes in each territory. But now peoples’s understanding about culture in Indonesia is still low. This is because of modern people do not have a little time to understand Indonesia culture by reading book. The time that the people have has been up only for using their gadget. They only follow the technology development not Indonesia culture. This causes the books that discuss the culture in Indonesia do not sell well because people’s reading interest about Indonesian culture is still low. For it, it is needed a geography information system that can give information about the location of the culture and another information about Indonesian culture.
Key Word : Geography Information System, Various Culture, Indonesian.


1.        Pendahuluan
Perkembangan yang sangat pesat saat ini membuat arus kebutuhan dalam dunia teknologi informasi turut berkembang dengan cepat. Internet sebagai salah satu media untuk mendapatkan informasi juga semakin mudah diakses dari mana saja. Dengan berkembangnya teknologi  internet, masyarakat semakin di mudahkan dalam melakukan segala macam aktivitas dan proses maupun mendapatkan pengetahuan tentang suatu hal. Internet bisa diakses dan dimanfaatkan untuk berbagai keperluan, oleh siapa saja, dimana saja, kapan pun kita mau menggunakannya. Berbagai macam teknologi Internet bisa digunakan, salah satunya adalah Word Wide Web (atau disebut juga dengan "web”) yang mampu menyediakan informasi dalam bentuk teks, gambar, suara, maupun gambar bergerak. Dengan kemampuan seperti ini, web menjadi sangat terkenal dan perkembangannya sangatlah pesat. Setiap orang pasti mengakses internet setiap harinya sehingga membuat web berkembang pesat di era modern saat ini. Perkembangan web yang semakin pesat memicu berbagai macam orang maupun komunitas untuk memiliki sistem informasi berbasis web yang dapat memudahkan siapa saja dalam memberikan informasi kepada masyarakat dengan baik serta informasi yang dihasilkan dapat diakses secara mudah.
Indonesia memliki budaya yang berbeda-beda di setiap provinsi, namun tidak banyak masyarakat yang mengetahui atau mengenali budaya mereka masing-masing. Terkadang masyarakat tidak mengenal budaya di provinsi mereka sendiri. Untuk itu pengetahuan tentang Ragam Budaya Indonesia perlu diterapkan kedalam bentuk sistem informasi berbasis web agar memberikan pemahaman tentang Ragam Budaya Indonesia. Selain sebagai sumber informasi  dan juga untuk melestarikan kebudayaan Indonesia bagi masyarakat yang kurang pemahamn tentang ragam kebudaya yang ada di Indonesia.
Dengan kemajuan teknologi yang sangat pesat maka ada suatu sistem yang dapat memberikan informasi mengenai letak/lokasi yaitu Sistem Informasi Geografis (SIG). Sistem Informasi Geografis (SIG) adalah sistem komputer yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memeriksa, mengintegrasikan, memanipulasi, dan menampilkan data - data yang berhubungan dengan posisi-posisi di permukaan bumi. SIG  ini merupakan peta petunjuk dan sangat membantu bagi user dalam pencarian letak/lokasi suatu daerah atau wilayah.
Manfaat yang dapat diambil dalam penulisan ini adalah membuat masyarakat mengenal keanekaragaman budaya Indonesia, Memberikan informasi mengenai berbagai macam budaya Indonesia seperti pakaian tradisional, tarian tradisional, senjata tradisional dan juga rumah tradisional di setiap  provinsi yang ada di Indonesia dan juga memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh informasi mengenai Ragam Budaya di setiap provinsi yang ada di Indonesia.
2.        Metode Penelitian
Metode merupakan suatu cara atau teknik yang sistematik untuk mengerjakan suatu kasus. Di dalam menyelesaikan Skripsi ini, penulis menggunakan 2 (dua) metode yaitu :
a.         Studi Kepustakaan
Penelitian ini dilakukan dengan mengumpulkan bahan-bahan pustaka yang dilakukan untuk menambah informasi tentang pembangunan sistem yang dirancang. Buku-buku yang digunakan penulis dalam merancang skripsi ini antara lain : Menyelam dan Menaklukan Samudera PHP, Sistem Informasi Geografis, Sistem Informasi Geografis dengan MapInfo, Pintar Webmaster Untuk Pemula dan jurnal-jurnal yang berkaitan dengan judul yang diangkat oleh penulis.
b.         Prosedur Perancangan
Langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai tujuan perancangan yanag dilakukan, dapat dilihat pada gambar dibawah ini :


Gambar 1. Prosedur Perancangan

Adapun tahapan dalam menyelesaikan permasalahan diatas seperti terlihat pada alur prosedur perancangan diatas yaitu :
1.1    Target
Dapat membangun sistem informasi geografis yang mampu menampilkan informasi dan pengetahuan mengenai Ragam Budaya Indonesia secara baik dan benar.
1.2              Analisis Kebutuhan
Dalam perancangan Sistem Informasi Geografis Ragam Budaya Indonesia, dibutuhkan dua jenis data yaitu data spasial (peta) seperti titik koordinat dan letak provinsi. Selanjutnya data non spasial (data yang berisi informasi yang berkaitan dengan data spasial) seperti nama provinsi, rangkuman mengenai seluruh budaya berdasarkan provinsi, jenis budaya, foto mengenai budaya yang terkait dan juga keterangan umum.
1.3              Spesifikasi
Spesifikasi yang dibutuhkan untuk membangun aplikasi ini adalah:
1.         Menggunakan bahasa pemrograman PHP, HTML, CSS dan  database MySQL.
2.         Software yang digunakan adalah MapInfo Professional v12.5.
3.         Komputer yang digunakan minimal RAM 2 GB Prosesor 1 GHz.
4.         Hardisk 2 GB.
1.4              Desain & Implementasi
Adapun desain dari sistem yang dirancang ini adalah :
a.       Perancangan program menggunakan metode UML (Unified Modeling Language).
b.      Membuat peta digital Indonesia.
c.       Membuat tampilan Interface, seperti halaman home, halaman login dan halaman peta Indonesia.

1.5         Validasi
Validasi sistem yang dilakukan adalah melakukan pengujian sistem secara keseluruhan dengan cara Black Box Testing. Validasi ini dilakukan agar sistem yang dirancang sesuai dengan kebutuhan awal yaitu merancang suatu Sistem Informasi Geografis Ragam Budaya Indonesia Berbasis Web.

1.6         Verifikasi
Apabila sistem yang dirancang telah sesuai dengan kebutuhan sistem seperti yang direncanakan, maka sistem dikatakan berhasil. Namun apabila sistem yang dirancang masih belum sesuai dengan rencana atau terjadi kegagalan proses pada sistem, maka akan dilakukan perbaikan pada sistem.

3.        Perancangan
Bentuk rancangan sistem yang akan penulis rancang adalah dengan menggunakan beberapa bentuk diagram UML yaitu : use case diagram, class diagram, activity diagram, dan sequence diagram [1].
3.1. Use Case Diagram
Use Case sesungguhnya merupakan unit koheren dari fungsionalitas sistem/perangkat lunak yang tampak dari luar dan diekspresikan sebagai urutan pesan-pesan yang dipertukarkan unit-unit sistem dengan satu atau lebih actor yang ada di luar sistem [1].
Gambar 2. Use Case Diagram


3.2. Class Diagram
Kelas sesungguhnya merepresentasikan suatu konsep diskret di dalam aplikasi yang dimodelkan sesuatu yang bersifat fisik (misalnya mobil, pesawat terbang, dan sebagainya), sesuatu yang bersifat bisnis (misalnya pesanan), sesuatu yang bersifat logika (misalnya tombol-tombol, ikon-ikon, dan sebagainya), sesuatu yang merupakan konsep yang dikenali dalam terminologi ilmu komputer (misalnya tabel hash atau berbagai metode pengurutan dan pencarian [sorting dan searching]), atau sesuatu yang bersifat perilaku (behaviour) (misalnya pekerjaan tertentu) [1].


Gambar 3. Class Diagram


3.3. Activity Diagram
Diagram aktivitas (activity diagram) sesungguhnya merupakan bentuk khusus dari state machine yang bertujuan memodelkan komputasi-komputasi dan aliran-aliran kerja yang terjadi dalam sistem/perangkat lunak yang sedang dikembangkan [1].

3.3.1. Activity Diagram Login Admin


Gambar 4. Activity Diagram Login Admin


3.3.2. Activity Diagram Input Lokasi Budaya
Gambar 5. Activity Diagram Input Lokasi Budaya



3.3.3. Activity Diagram Input Budaya


Gambar 6. Activity Diagram Input Budaya


3.4. Sequence Diagram
Sequence Diagram memperlihatkan interaksi sebagai diagram dua matra (dimensi). Matra vertikal adalah sumbu waktu; waktu bertambah dari atas ke bawah. Matra horizontal memperlihatkan peran pengklasifikasi yang merepresentasikan objek-objek mandiri yang terlibat dalam kolaborasi. Masing-masing peran pengklasifikasi direpresentasikan sebagai kolom-kolom vertikal dalam sequence diagram sering disebut garis waktu (lifeline). Selama objek ada, peran digambarkan menggunakan garis tegas. Selama aktivasi prosedur pada objek aktif, garis waktu digambarkan sebagai garis tanda. Pesan-pesan digambarkan sebagai suatu tanda panah dari garis waktu suatu objek ke garis waktu objek lainnya. Panah-panah yang menggambarkan aliran pesan antarperan pengklasifikasi digambarkan dalam urutan waktu kejadiannya dari atas ke bawah [1].
3.4.1. Sequence Diagram Halaman User
Gambar 7. Sequence Diagram Halaman User


3.4.2. Sequence Diagram Halaman Login
Gambar 8. Sequence Diagram Halaman Login

3.4.3. Sequence Diagram Halaman Input Lokasi Budaya
Gambar 9. Sequence Diagram Halaman Input Lokasi Budaya

3.4.4. Sequence Diagram Halaman Input Budaya
Gambar 10. Sequence Diagram Halaman Input Budaya

3.5. Desain Output
  3.5.1. Desain Halaman Home
Gambar 11. Desain Halaman Home
3.5.2. Desain Halaman Peta  Budaya Indonesia
Gambar 12. Desain Halaman Peta Budaya Indonesia



       3.5.3. Desain Halaman Peta Budaya Provinsi
Gambar 13. Halaman Peta Budaya Provinsi

3.5.4. Halaman Daftar Budaya
Gambar 14. Desain Halaman Daftar Budaya

3.6. Desain Input
          3.6.1. Desain Halaman Login Admin
Gambar 15. Desain Halaman Login Admin
                3.6.2. Desain Halaman Admin
Gambar 16. Desain Halaman Admin;


3.6.3. Desain Halaman Input Lokasi Budaya
Gambar 17. Desain Halaman Input Lokasi Budaya



3.6.4. Desain Halaman Input Budaya
Gambar 18. Desain Halaman Input Budaya

4.        Hasil dan Pembahasan

Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari pembuatan  Sistem Informasi Geografis Ragam Budaya Indonesia Berbasis Web :
4.1.   Tampilan Hasil Halaman Home
Tampilan Hasil Halaman Home ini berisi informasi singkat mengenai makna makanan tradisional, serta keunikannya.
Gambar 19. Tampilan Hasil Halaman Home


4.2.   Tampilan Hasil Halaman Peta Budaya Indonesia
Tampilan Hasil Halaman Peta Budaya Indonesia ini berisi informasi singkat mengenai Budaya Indonesia berdasarkan masing-masing provinsi.
Gambar 20. Tampilan Hasil Halaman Peta Budaya Indonesia



Gambar 21. Tampilan Hasil Halaman Peta Budaya Provinsi


4.3.   Tampilan Halaman Daftar Budaya
Tampilan Hasil Halaman Daftar Budaya ini berisi rangkuman informasi mengenai Budaya Indonesia berdasarkan masing-masing provinsi.

Gambar 22. Tampilan Hasil Halaman Daftar Budaya


4.4.   Tampilan Hasil Halaman Login Admin
Tampilan Hasil Halaman Login Admin ini merupakan halaman administrator. Untuk dapat menginput data lokasi, data budaya beserta edit dan hapus data.

Gambar 23. Tampilan Hasil Halaman Login Admin




4.5.   Tampilan Hasil Halaman Admin
Tampilan Hasil Halaman Admin ini merupakan halaman administrator yang berfungsi untuk menginput dan mengolah data.

Gambar 24. Tampilan Hasil Halaman Admin


4.6.   Tampilan Hasil Halaman Input Lokasi Budaya
Pada halaman ini, admin dapat menginputkan data lokasi melalui peta pada form yang sudah disediakan lengkap dengan titik koordinatnya.
Gambar 25. Tampilan Hasil Halaman Input Lokasi Budaya

4.7.   Tampilan Hasil Halaman Input Budaya
Pada Tampilan Hasil Halaman Input Budaya ini berisi form input data budaya Indonesia.
Gambar 26. Tampilan Hasil Halaman Input Budaya


4.8.   Tampilan Hasil Halaman Tabel Lokasi Budaya
Pada halaman ini, admin dapat menginputkan data lokasi budaya melalui form yang sudah disediakan dan admin juga dapat mengedit dan menghapus data yang sudah ada didalam database.
Gambar 27. Tampilan Hasil Halaman Tabel Lokasi Budaya


4.9.   Tampilan Hasil Halaman Tabel Budaya
Pada halaman ini, admin dapat menginputkan data budaya melalui form yang sudah disediakan dan admin juga dapat mengedit dan menghapus data yang sudah ada didalam database.
Gambar 28. Tampilan Hasil HalamanTabel Budaya

4.10.   Hasil Pengujian
Hasil pengujian dari Sistem Informasi Geografis Ragam Budaya Indonesia Berbasis Web yang dirancang oleh penulis dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Tabel 1. Hasil Pengujian
5.        Kesimpulan dan Saran
5.1.     Kesimpulan
Dari uraian secara teoritis dan dari hasil penelitian yang dilakukan penulis pada Sistem Informasi Geografis Ragam Budaya Indonesia, maka penulis akan mencoba menarik kesimpulan dan akan memberikan saran-saran yang diharap bermanfaat bagi pengguna maupun pembaca.
Adapun kesimpulan yang penulis kemukakan adalah sebagai berikut :
1.      Sistem ataupun aplikasi yang penulis rancang digunakan untuk memberikan informasi mengenai lokasi kebudayaan di masing-masing provinsi yang ada di Indonesia.
2.      Sistem ataupun aplikasi yang penulis rancang digunakan untuk memberikan pemahaman mengenai kebudayaan masing-masing provinsi yang ada di Indonesia.
3.      Sistem yang penulis rancang bertujuan agar user lebih mudah dalam mencari informasi mengenai budaya di masing-masing provinsi yang ada di Indonesia.
4.      Penyampaian informasi budaya Indonesia ditampilkan dalam bentuk peta beserta titik-titik lokasi dari setiap daerah yang ada dan juga ditampilkan dalam bentuk gambar yang mencakup ragam budaya dari masing-masing provinsi yang ada di Indonesia beserta keterangan mengenai kebudayaan yang ditampilkan dalam gambar tersebut.

5.2.     Saran
Adapun saran yang dapat penulis kemukakan adalah sebagai berikut :
1.      Diperlukan pengembangan aplikasi lebih lanjut sehingga sistem informasi geografis dalam mengetahui Ragam Budaya Indonesia dapat menjadi lebih baik lagi.
2.      Perlu ditambahkan keterangan yang lebih lengkap tentang data-data yang ada mengenai lokasi Ragam Budaya Indonesia beserta keterangan lainnya, dikarenakan terbatasnya waktu pengumpulan data dan penyusunan program.
3.      Perlu adanya perbaikan pada desain peta yang ditampilkan dalam program yang penulis rancang.

DAFTAR PUSTAKA